Wednesday, June 30, 2010

antara isa & muhammad, injil & quran


salam, terpanggil utk berkongsi. baru² ni minda sy di buka oleh seorang teman perihal seorang ikon kebangsaan yg dikatakan telah murtad. lalu mlm ni hati terdetik utk mencari sedikit info tentang hal berkaitan.. kupasan beliau (seorang blogger dr pahang) menarik perhatian sy.. yg lebih menarik perhatian bilamana sy melewati ruangan komen. berbaur emosi. masing² berusaha menegakkan point masing² sampai akhirnya, islam dan kristian menjadi bahan. muhammad saw dan isa as menjadi taruhan. injil dan quran jadi..? (can't find the right word, sorry)

بِسْمِ ٱللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Al Baqarah 2:62"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
At Taubah 9:33. "Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai."
Sebagai seorang Islam, masihkah kita berpegang kepada Rukun Iman bila membahas hal duniawi?
  1. Beriman kpd Allah
  2. Beriman kpd Malaikat
  3. Beriman kpd KITAB (INJIL, taurat, zabur, QURAN)
  4. Beriman kpd RASUL (25 bilangannya termasuk ISA as. dan MUHAMMAD saw. -malah sama² digelar rasul Ulul Azmi)
  5. Beriman kpd Hari Kiamat
  6. Beriman kpd Qada dan Qadar

so, amat sedih jugakla.. bila mana kita diberi pilihan utk sama² hidup aman kat muka bumi allah ni, kita lebih suka memilih jalan yg gelap tu.. islam tu kan sejahtera. dan kesejahteraan tu bukan ke untuk semua?? kalau kita yang mengaku diri sebagai islam.. mengaku sebagai seorang yang sejahtera, agaknya susah sgt ke utk tonjolkan peribadi yg sejahtera?

kalau yakin diri seorang islam, yg jadikan quran sebagai petunjuk/panduan utk jalani hidup yg sejahtera, ayat ni mengingatkan kita bahawa muhammad saw yg kita kasihi tu sepatutnya dijadikan teladan
Al Ahzab 33:21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 
Ingat lg tak agaknya kita tentang peribadi muhammad saw dalam mengendali dugaan, cacian, provokasi, hinaan, dari saat baginda mula terima wahyu pertama (ketika islam yang diwarisi dari nabi² sebelumnya berada pada kedudukan yang sangat membimbangkan) sehinggalah islam dapat ditegakkan kembali..

Kalau boleh kita baca (iqra') keadaan masyarakat kita sekarang (dgn hati, secara serius).. masih sejahterakah kita? melihatkan kejahilan manusia melakukan zina, buang bayi (tak mengira jantina pun), minum arak, perjudian, jenayah bermaharajalela. apa bezanya kita dengan masyarakat yg kita katakan jahiliyyah dulu?

sekarang, sy masih dpt bersyukur berada di rumah dalam keadaan selamat, sehingga kini dpt ke tempat kerja dgn selamat, dpt bertemu rakan menjalin silah dgn selamat, dpt berekreasi dgn famili dgn selamat, menikmati perjalanan pulang ke kampung dgn selamat. buktinya: sy masih mampu menulis blog pd jam 12:27am (waktu di jam pc sekarang). masih bernafas. alhamdulillah..

persoalannya: sampai bila? bila sedar keadaan yg tak selamat di luar sana sebenarnya sgt dekat dgn diri sy, famili dan sahabat². tgk saja berita di tv atau di dada akhbar. sejahterakah kita? kita sebenarnya sedang jalani hidup di dunia yg penuh risiko. sambil berwaspada sy bertanyakan soalan ini pd diri, "bila agaknya perkara tersebut akan berlaku kpd sy?" atau, "apakah jaminan bahawa perkara tersebut tidak akan berlaku ke atas sy?" bukan mengharap, sekadar beringat. semoga semuanya selamat. ya Allah, mudahkanlah urusan kami.. satukanlah hati kami..

sekadar berpesan², tidak berniat menyinggung sesiapa..
Al 'Ashr 103:1-3. "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugiankecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."  

No comments:

Post a Comment

Press